Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Lokasi : SMA Negeri 1 Ngraho
Jl.Raya Ngraho No.60 Ngraho Bojonegoro
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan hasil peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Ngraho pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran Project Based Learning menggunakan media Canva dan Wordwall.
Penulis : Nina Nur Aeni,S.Pd.
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah
- Berdasarkan hasil observasi dan wawancara teman sejawat serta kepala sekolah ditemukan fakta bahwa peserta didik SMAN 1 Ngraho memiliki nilai hasil belajar yang rendah, hal tersebut ditandai dengan peserta didik yang kurang aktif dan antusias bahkan mengantuk selama pembelajaran.
- Dalam setiap proses pembelajaran guru selama ini hanya menggunakan model/ metode pembelajaran yang monoton seperti model Direct Instruction dengan menggunakan metode ceramah, dimana model/ metode tersebut hanya berpusat pada guru (teacher center) dan tidak melibatkan peserta didik secara aktif sehingga pembelajaranpun menjadi tidak bermakna
- Selain model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar, ternyata media pembelajaran yang digunakan guru juga kurang bervariasi. Selama ini guru hanya menggunakan media papan tulis dan buku paket/LKS sehingga pembelajaran sangat sulit memahami materi. Hal tersebut diatas diduga kuat menjadi akar permasalahan rendahnya nilai hasil belajar peserta didik
Berdasarkan uraian di atas, dapat dicari alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar yaitu dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL).
Penerapan model tersebut dalam pembelajaran diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik (student center learning ) sehingga peserta didik mendapat kesempatan berperan aktif dalam pembelajaran dan sekaligus menjawab tantangan abad 21.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat digunakan untuk:
- Menyediakan alternatif pembelajaran yang mampu meningkatkan nilai hasil belajar peserta didik,
- Guru yang memiliki permasalahan yang sama bisa menjadikan tulisan ini sebagai bahan pertimbangan jika menemui tantangan/ hambatan yang sama dengan penulis.
Peran dan tanggung jawab guru disini adalah
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah Sebagai seorang guru harus memiliki tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif.
Dengan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik sesuai dengan solusi relevan yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)) dengan berbantuan media berbasis teknologi dalam pembelajaran akan mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dan secara umum akan mengatasi akar masalah yang ada.
Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat
Tantangan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai adalah:
- Kemampuan guru untuk menyusun dan menerapkan perangkat pembelajaran yang inovatif masih kurang, karena selama ini guru sudah terlalu nyaman dengan kondisi pembelajaran yang monoton;
- Kemampuan komunikasi antar peserta didik baru terlihat pada saat diskusi, untuk kemampuan komunikasi dalam kelas/kelompok besar belum nampak. Hanya beberapa siswa yang mau menyampaikan pendapat mereka terkait hasil yang didapatkan.Keterbatasan alat presentasi seperti LCD proyektor yang ketika hendak digunakan harus dipersiapkan terlebih dahulu sehingga menyita banyak waktu
- Keterbatasan jaringan internet yang tidak merata disetiap kelas.
Yang terlibat selama proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh penulis yang dimuali dari tahap indentifikasi masalah, pencarian akar masalah hingga menemukan alternatif solusi adalah kepala sekolah, teman sejawat, pakar atau ahli dan berbagai literatur seperti jurnal penelitian dll. Selain itu dosen pembimbing dan guru pamong PPG Universitas PGRI Madiun serta rekan PPG juga menjadi bagian penting dalam proses penyelesaian masalah tersebut.
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang digunakan :
- Menyusun Modul Ajar dengan berbantuan media wordwall (berpusat pada murid) yang mengandung unsur literasi, numerasi, HOTS, TPACK dan ICT yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar dalam pelajaran Fisika.
- Mengkomunikasikan Modul Ajar kepada kepala sekolah dan rekan guru sejawat serta dosen pembimbing atau guru pamong agar dapat di berikan saran dan rekomendasi agar modul ajar dapat disusun lebih baik.
- Memilih model dan metode pembelajaran inovatif yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik peserta didik seperti PJBl (Project Based Learning).
- Membuat media ajar yang menarik
- Menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dibuat menggunakan Canva
- Mempersiapkan pertanyan-pertanyaan untuk dimasukan ke dalam instrumen penilaian.
- Membuat instrumen penilaian assesmen untuk Pre-Test dan Post-test menggunakan Wordwall
- Mempersiapkan sarana dan fasilitas penunjang pembelajaran seperti laptop, proyektor, video pembelajaran dan internet dengan jaringan yang kuat.
- Melaksanakan pembelajaran menggunakan model PJBL, dan menyusun Project, melakukan Assesment, evaluasi.
- Di dalam proses pembelajaran, guru melakukan ice breaking yang menarik dan masih memiliki kaitan dengan materi pokok yang diajarkan serta memberikan apresiasi berupa rewards seperti pujian, gerakan memuji, timbal balik positif terhadap peserta didik maupun hadiah.
Strategi
Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Memberikan informasi rinci kepada Kepala Sekolah tentang pelaksanaan praktik pembelajaran yang akan dilakukan.
- Membangun komunikasi dan kolaborasi dengan wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum untuk perencanaan jadwal pelaksanaan pembelajaran, Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana dan prasarana untuk menyiapkan ruang belajar yang menunjang terlaksananya pembelajaran.
- Mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas melalui media ajar yang menarik, materi ajar yang komunikatif dan bahan ajar yang interaktif secara kolaboratif.
- Memotivasi peserta didik dengan memberikan apresiasi berupa rewards dalam bentuk beragam seperti kalimat pujian, gerakan mmemuji, nilai positif dan bahkan hadiah yang dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik lebih baik lagi.
Proses
Proses yang di jalankan sesuai dengan Modul Ajar yang sudah dibuat secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Melakukan persiapan
- Mengkondisikan kelas agar kondusif.
- Memasang proyektor .
- Mengatur letak kursi dan meja peserta didik.
- Menyiapkan alat pembelajaran yang akan digunakan seperti Laptop dan Memastikan gawai terhubung dengan internet.
- Melaksanakan Kegiatan Pendahuluan
- Peserta Didik dan guru saling memberi dan menjawab salam serta menanya kabar.
- Guru dan peserta didik berdoa bersama.
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
- Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya.
- Guru melakukan apersepsi.
- Guru menjelaskan Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran serta manfaat dari materi yang dipelajari.
- Menyajikan materi atau pertanyaan pemantik.
- Melaksanakan Kegiatan inti sesuai dengan model dan metode pemeblajaran yang dipilih:
- Mengajak siswa untuk menggunakan teknologi (gadget) dalam pembelajaran yakni Canva dan Wordwall
- Mengenalkan media pembelajaran inovatif berbasis ICT dan TPACK yaitu Canva dan Wordwall kepada peserta didik.
- Bersama peserta didik mempraktekkan pembelajaran melalui media Canva dalam pembuatan poster dan Wordwall
- Melaksanakan kegiatan penutup:
- Saling bertanya jawab terkait proses penyelesaian project yang sudah diselesaikan bersama-sama dalam kelompok masing-masing.
- Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.
- Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.
- Peserta didik diberikan apresiasi.
- Guru menginformasikan materi ajar pada pertemuan berikutnya.
- Peserta didik di minta untuk memimpin doa penutup.
- Guru dan peserta didik saling memberi dan menjawab salam.
Dukungan
Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya juga dibantu dan didukung dengan sangat baik oleh:
- Kepala sekolah dan rekan-rekan guru sejawat di sekolah saya dalam proses persiapan perangkat pembelajara, penjadwalan kelas untuk praktik pembelajaran dan pengadaan alat penunjang seperti proyektor, , listrik, laptop, dan kamera.
- Rekan Guru dalam membantu saya mengatur tata letak seluruh perangkat dan alat penunjang pembelajaran di kelas dan sebagai videografer
- Dosen Pembimbing dan Guru Pamong dalam mengarahkan proses kegiatan pembelajaran pembelajaran yang baik dan benar.
Sumber daya yang diperlukan dalam aksi adalah jaringan internet, LCD dan pemahaman/ kompetensi guru akan materi ajar dan penyusunan perangkat pembelajaran inovatif serta Penggunaan media pembelajarn yang menarik seperti penayangan video dari youtue, dan Wordwall
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan hasil peserta didik kelas X2 SMA Negeri 1 Ngraho pada pembuatan poster menggunakan media Canva dan Wordwall dalam pembelajaran Fisika, antara lain:
- Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator atau pembimbing di kelas sehingga pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya intensitas dan frekuensi guru dalam melakukan ceramah dan banyaknya kegiatan yang menuntut komunikasi dua arah antara peserta didik dan guru, bahkan peserta didik dapat belajar secara mandiri menggunakan strategi dan cara yang mereka sukai.
- Melalui model dan metode pembelajaran inovatif, peserta didik menjadi lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran di kelas. Terlihat dari keterlibatan seluruh peserta didik saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disajikan video pembelajaran yang di tampilkan terutama saat peserta didik secara berkelompok, berdiskusi dan berkejasama menyelesaikan Project
- Melalui media berbasis TPACK dan ICT yang pertama adalah Canva, materi yang disajikan menjadi lebih menarik dan variatif serta mudah diakses baik oleh peserta didik maupun guru. Sehingga pembelajaran berlangsung menjadi lebih menarik. Lalu media yang kedua yaitu Wordwall, media ini sangat membantu untuk mengerjakan soal. Selain itu, menggunakan Wordwall,mempermudah saya sebagai guru untuk mengetahui hasil nilai peserta didik.
- Nilai hasil belajar peserta didik sangat baik dan memuaskan serta mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah
Respon dari guru pamong dan dosen pada kegiatan praktik pembelajaran tersebut sangat positif dan suportif, sehingga diharapkan kegiatan praktik baik tersebut dapat dilanjutkan pada proses pembelajaran berikutnya di sekolah, selain itu peserta didik dan rekan-rekan guru memberikan respon yang sangat baik terkait dengan model PjBL yang sudah diterapkan dalam proses pembelajaran.
Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBl) dan media yang digunakan lebih inovatif dan interaktif. Hal tersebut berdampak pada proses pelaksanaannya, dimana guru dapat memberikan tampilan materi pembelajaran melalui video pembelajaran. Sedangkan peserta didik menjaadi lebih aktif secara individu maupun kelompok saat membuat project
Intisari pembelajaran yang diperoleh adalah dalam setiap proses pembelajaran pendidik harus menyadari kondisi atau situasi kelas serta karakteristik peserta didiknya sehingga paham betul tentang apa masalah dan solusi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Selanjutnya guru juga harus menyesuaikan materi dengan model dan metode pembelajaran inovatif didukung oleh media pembelajaran yang menarik dan modern, baik dalam kategori digital maupun analog. Setelah mengetahui masalah yang dihadapi peserta didik, maka pendidik merasa tertantang untuk selalu meningkatkan kualitas diri agar dapat melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Apabila guru senantiasa selalu meningkatkan kompetensinya, maka kemampuan dan pengetahuan peserta didik pun akan meningkat.
Tinggalkan Komentar